Selusin Manfaat Nikah
Kang Tohir
Tono: “Apa enaknya nikah?”.
Toni: “Enaknya cuma 1%”.
Tono: “Yang 99%?”.
Toni: “Uueenaak”.
Dialog guyonan seperti ini sering didengar. Dan memang betul adanya. Berikut ini selusin manfaat nikah yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sekedar selingan, sengaja (judul di atas) menggunakan kata selusin untuk menunjukkan arti banyak. Meskipun sejatinya, jika ditelusuri akan ditemukan lebih dari bilangan selusin. Bisa saja menggunakan kata dus, dos, atau duz. Tapi kata-kata itu menunjukkan tempat atau wadah, bukan bilangan.
Untuk kata manfaat, juga sengaja digunakan sebagai ganti kenikmatan atau ke-enak-an. Karena kata manfaat lebih tepat daripada kata kenikmatan. Manfaat itu jelas membawa kenikmatan, cepat atau lambat. Dan tidak semua yang nikmat itu memiliki manfaat. Contohnya rokok, gosip, game online, dsb.
1. Nikah berarti mengikuti sunnah nabi.
2. Nikah juga berarti menjalankan fitrah manusia yang sehat.
3. Nikah dapat memenuhi kebutuhan manusia yang bersifat biologis dengan cara halal.
4. Dari nikah orang bisa memiliki harapan pada keturunan yang saleh.
5. Nikah dapat mengendalikan pandangan dan menjaga kemaluan dari perbuatan dosa.
6. Nikah merupakan ibadah sekaligus cara mendapatkan banyak kebaikan. Misalnya dengan sedekah yang berupa nafkah lahir dan batin yang diberikan pada istri. “Dan mendatangi (mensetubuhi) isterimu juga sedekah.” (HR. Ahmad). “Dan tidaklah kamu menafkahkan suatu nafaqah (harta) semata-mata mencari ridla Allah melainkan Dia pasti akan memberimu balasannya, sekalipun satu suap makanan yang kamu suapkan pada mulut istrimu.” (HR. Bukhari).
7. Nikah merupakan sarana memperbanyak umat sesuai dengan perintah Rasulullah, “Nikahkanlah wanita-wanita yang penyayang dan subur (banyak keturunan), karena aku akan berbangga kepada umat yang lain dengan banyaknya kalian.” (HR. Abu Daud).
8. Nikah merupakan cara untuk melindungi wanita muslimah dengan menjaga dan memberikan nafkah padanya.
9. Nikah merupakan upaya untuk merajut pertalian saudara dan memperkuat hubungan antar sesama manusia. Karena Allah telah menjadikan hubungan perkawinan (mushaharah) bagian dari garis keturunan (nasab). Sementara relasi yang terbangun antar manusia bisa berupa kerabat, pertalian darah atau hubungan pernikahan. “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (mempunyai) keturunan dan musaharah (hubungan perkawinan) dan Tuhanmu adalah Mahakuasa”. (QS. Al-Furqan, 54).
10. Nikah dapat membantu stabilitas psikologis dan sosial seseorang. Selain itu juga mampu mendorongnya untuk lebih progresif dalam keilmuan maupun karya nyata. Karenanya orang yang sudah menikah akan tampak lebih dewasa, matang dan mampu bersosialisasi dengan baik di tengah masyarakat.
11. Dengan nikah, seseorang dapat memperpanjang “masa aktif” amal kebaikannya melalui kesalehan anak dan doanya, setelah “masa aktif” hidupnya di dunia telah habis. “Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim).
12. Dalam pernikahan ada ketentraman jiwa, rasa cinta, dan kasih sayang. Inilah cara untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hati, lebih-lebih jika sang suami adalah sosok yang bertakwa dan si istri type wanita salehah.
Dari banyaknya manfaat menikah ini, tak heran jika nikah termasuk salah satu urusan yang harus disegerakan alias jangan ditunda-tunda. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw pada sayyidina Ali, “Wahai Ali, ada tiga hal, janganlah kamu menunda pelaksanaannya; (laksanakan) shalat jika telah masuk (waktunya), (mengurus) jenazah jika (ada yang meninggal), dan (nikahkan) seorang gadis jika telah mendapatkan pasangan yang sesuai.” (HR. Tirmidzi).
Akhirnya, bagi yang baru saja menikah semoga terwujud keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah. Bagi yang belum menikah semoga tersemangati untuk segera melaju ke pelaminan. Bagi yang sudah pernah menikah, silahkan mengulang lagi jika ingin mendapatkan (lagi) banyak kebaikan, tentunya jika memiliki kemauan dan keberanian.
26 Juli 2020
#efek_hadir_pernikahan